Harga Minyak Stabil, Meski Libya Bergejolak

Minyak berjangka AS tetap stabil di perdagangan Asia pada Senin pagi meski pertempuran di Libya dan kerusuhan politik terus berlanjut di Suriah, Yaman dan Bahrain. Hal ini menyebabkan kekhawatiran mengenai terganggunya pasokan minyak. Minyak NYMEX untuk pengiriman bulan Mei turun 3 sen menjadi $105.37 per barrel, setelah sempat di $105.40 per barrel hari Jumat. Minyak ICE Brent untuk bulan Mei naik 7 sen menjadi $115.66 per barrel, dibandingkan dengan level penutupan hari Jumat di $115.59 per  barrel. 

(sumber : monex news )

Emas Turun Pasca Komentar Fed

Spot emas sedikit melemah di hari Senin pasca komentar dari pejabat Federal Reserve AS yang menekan sentimen, sementara krisis di Timur Tengah diperkirakan masih berlanjut.    
Spot emas turun tipis 0.2% menjadi $1,425.25 per ons, di bawah level tinggi pada 24 Maret di $1,447.40. Kontrak emas AS di $1,425.70. Data pertumbuhan ekonomi AS kuartal empat yang lebih baik dari perkiraan bersamaan dengan komentar dari pejabat Federal Reserve AS yang menyatakan bahwa tampaknya program pembelian obligasi tidak lagi dilanjutkan, menekan harga logam.
 
Perhatian masih tertuju pada gejolak di Timur Tengah terkait meningkatnya serangan di Libya untuk melawan pemimpin Libya, dan kekacauan yang meluas ke Yaman dan Suria. Kekhawatiran mengenai terganggunya pasokan minyak dipicu oleh gejolak yang terjadi di Timur Tengah telah mempengaruhi harga minyak. Harga minyak yang terus melambung dapat mengakibatkan inflasi, sehingga mendorong minat pada emas sebagai alat lindung inflasi. 

(sumber : Monex news )

Minyak Terus Pantau Libya, Timur Tengah

Harga minyak tidak banyak berubah, masih ditopang terganggunya supplai akibat pertempuran Libya dan kerusuhan Timur Tengah. Volume perdagangan cukup tipis sembari investor pantau perkembangan lebih lanjut di Timur Tengah dan krisis nuklir Jepang.

"Ada kecenderungan untuk lakukan aksi ambil untung setelah minyak naik $10 sejak 16 Maret; terlebih minyak kini hadapi resisten harga tertinggi 2011  $106.93," kata Andrew Lebow, broker MF Global. Survei Reuters tunjukkan harga minyak akan bertahan di atas $100 per barel sampai 2013 akibat ketegangan di Timur Tengah, wilayah eksportir utama minyak.

Emas Akan Cetak Rekor Kembali

Emas pulih dari aksi profit-taking seiring investor lanjutkan perburukan aset safe haven di tengah kekerasan Libya, krisis utang Eropa, dan gempa Jepang. Emas kemarin cetak rekor $1447.35, namun langsung diserbu aksi profit-taking.

EMAS KEMBALI CETAK REKOR

Emas kembali catatkan rekor tertinggi sepanjang masa, $1,447.35 per ons, akibat gejolak Libya, Jepang, dan Eropa yang mendorong permintaan logam mulia sebagai alternatif investasi. Pesawat tempur AS dan sekutu lanjutkan serangan terhadap pasukan darat Muammar Qaddafi seiring pasukan Libya tingkatkan serangan di beberapa kota yang kembali dikuasai pemberontak. Lembaga pemeringkat Moody's memangkas peringkat kredit 30 perbankan Spanyol. Perdana Menteri Portugal Jose Socrates mengundurkan diri, seiring Lisbon makin terancam ajukan bailout ke Uni Eropa/IMF. Insinyur di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima tengah diungsikan dari satu reaktor setelah tiga orang menderita luka bakar radiasi.

Profit-Taking Warnai Emas

Emas memangkas gain setelah naik ke rekor tinggi pada hari Kamis, seiring investor melakukan aksi profit-taking dari rally tajam akibat kecemasan mengenai krisis hutang pemerintah di Eropa ditengah ketidakstabilan politik Portugal menjelang pertemuan Uni Eropa. Emas kembali turun setelah menyentuh level tinggi sepanjang masa $1,447.40 per ons.
Emas sempat terdukung oleh kecemasan mengenai kesehatan kawasan, kekerasan di Timur Tengah dan Afrika Utara, dan kecemasan terhadap inflasi. "Rally pada emas bukan pergerakan dalam persentase besar. Hanya sedikit apresiasi," ucap Dennis Gartman, penerbit the Gartman Letter, harian berita investasi. Kehadiran kembali kecemasan permasalahan hutang pemerintah zona Eropa, yang mendorong emas ke rekor tinggi tahun lalu, sekali lagi telah memberikan dorongan naik untuk emas.
(sumber : monex news)

Minyak Mentah Stabil Terkait Libya

Kontrak minyak mentah AS nyaris tidak bergerak diawal perdagangan Asia hari Jumat bersama ketegangan di Libya dan tumbuhnya ketegangan di Timur tengah mendukung kekhawatiran persediaan minyak mentah.
Harga minyak mentah di NYMEX untuk pengiriman bulan Mei turun 20 sen di level $105.40, setelah bertahan turun 15 sen di level $105.60 sehari sebelumnya.
 
Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy mengatakan pada hari Jumat bahwa para pemimpin Libya harus memutuskan sendiri posisi Muammar Kadafi. Hari Kamis, negara-negara anggota NATO setuju untuk medesak zona larangan terbang di Libya guna melindungi warga sipil terhadap pasukan Kadafi, tetapi kehilangan kendali sementara untuk melakukan perintah atau komando operasi militer di Libya.

(sumber : monex news)

Minyak Terkoreksi, Terhampar Dekat Level $105 per barel

Harga minyak mentah berjangka turun terkoreksi pada hari Kamis setelah sempat naik menembus level $106 per barel, dengan kecemasan mengenai Timur Tengah dan Afrika Utara serta krisis politik di Portugal terus membayangi. “Pergerakan harga akan turun naik; investor akan melakukan take-profit,” ucap Jim Ritterbusch, presiden pada Ritterbusch and Associates di Illinois.
Sebelumnya harga minyak naik setinggi $106.69 per barel, mencoba untuk ditutup di level tertinggi sejak akhir September 2008. Harga minyak telah menumpuk kenaikan sejak diperdagangkan sekitar $85 per barel satu bulan lalu.
 
(sumber : monex news)