China Kini Menjadi Pembeli Emas Terbanyak

Investor China semakin banyak yang melirik emas batangan dan koin, melakukan pembelian jauh lebih tinggi dibanding sebelumnya selama triwulan pertama 2011, melampaui pembeli dari India sebagai pembeli logam mulia tertinggi di dunia.
 
Permintaan investasi China untuk Emas, melejit lebih dari dua kali lipat menjadi 90.0 metrik ton dalam triwulan pertama 2011, melampaui kenaikan India secara moderat sebesar 85.6 metrik ton, menurut laporan World Gold Council dalam laporan triwulanannya.
 
China kini sekaligus menyumbang 25% total permintaan investasi dunia, dibandingkan dengan India sebesar 23%. Laporan ini sekaligus menggarisbawahi kenaikan minat emas diantara masyarakat kelas menengah di China.
 
Ketakutan negara tersebut terhadap meroketnya inflasi, disaat bersamaan marketing logam mulia di negara tersebut melonjak pesat dalam beberapa bulan terakhir. Melihat kedepan trend permintaan di China ini masih berlanjut meski secara historis India selalu menjadi yang tertinggi dalam hal permintaan investasi emas, pada tahun 2007 permintaan emas fisik dari India menyumbang 61% permintaan dunia secara keseluruhan, China waktu itu hanya 9%.
 
Melihat kedepan selain karena investor China sudah memiliki lebih banyak uang, tapi mereka juga lebih terfokus untuk menggunakan Emas sebagai proteksi atas kenaikan harga konsumen. Tidak seperti mata uang kertas, Emas juga mengalami kenaikan harga ketika terjadi kenaikan harga sehingga investor China tertarik memiliki Emas.
 
Di samping itu juga, China merupakan negara produsen emas terbesar dunia, namun tampak kurang cukup mengimbangi permintaan yang juga tinggi. Permintaan akan melampaui laju supply, sehingga China akhirnya dapat mengimpor emas menurut prediksi analis.

Logam mulia berlanjut diperdagangkan dalam range trading dalam situasi pencegahan default utang Yunani. Pelemahan dollar yang tampak di sesi Eropa mendongkrak daya tarik emas sebagai alternative investasi.
 
Terpantau sejauh ini Emas diperdagangkan di level $1495.21, atau naik 0.14% dibanding harga pembukaan hari ini. Harga emas cenderung bergerak berlawanan dengan mata uang Dollar AS, maka pelemahan Emas masih diprediksi terbatas seiring dengan momentum rebound dollar mulai memudar.
 
Perkiraan analis masih mengharapkan rata-rata Emas di triwulan kedua ini berada di level $1455, setelah harga melemah secara gradual akibat tingginya supply emas pada reserve negara maupun bank sentral.
 
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday masih netral dengan potensi kisaran trading bertahan di area 1488 s.d 1500, dibutuhkan penembusan secara konsisten diluar range tersebut untuk mendapatkan arah yang lebih clear.

(sumber : monex news)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar