Minyak AS Turun Dari Tingginya 31 Bulan

Kontrak minyak sesi Asia merosot. Pelemahan bersifat terbatas sebelum minyak kembali bertengger di level tingginya, menurut trader.
"Pelemahan hanya bersifat koreksi setelah kontrak minyak mencetak level tinggi baru di hari Jumat. Pelemahan dolar menjadi faktor kunci utama, sementara ketatnya pasar bahan bakar AS dan berlanjutnya konflik di wilayah MENA terus membebani minyak," menurut trader Hyundai Oilbank. Minyak kontrak Juni turun 60 sen menjadi $113.33/barrel setelah sebelumnya minyak naik $1.07 ke level tinggi baru 2 1/2 tahun di $113.93/barrel hari Jumat di NY.
Pelemahan dollar terus berlanjut sementara EUR/USD menguat ke 1.4860 vs 1.4810 hari Jumat sore, AUD/USD menembus level 1.1000, mencetak level tinggi baru 29 tahun. 

Gempuran NATO ke komplek perumahan Moammar Gadhafi di hari Sabtu gagal mencapai target namun berhasil membunuh anak bungsu dan tiga orang cucu Gadhafi, menurut juru bicara pemerintah.
Menurut Cameron Hanover target minyak selanjutnya di kisaran $115.05.
Kontrak minyak mentah AS turun untuk pertama kalinya dalam 4 sesi berturut-turut, dengan harga minyak yang turun dari tingginya 31 bulan seiring serangan udara NATO yang membunuh salah satu anak lelaki pemimpin Libya dan setelah Arab Saudi menaikkan produksi di bulan April. Minyak mentah AS merosot sebanyak 93 sen menuju $113 dan sempat turun 63 sen di level $113.30.
Putra termuda Kadafi dan 3 cucunya terbunuh oleh serangan udara NATO, dikatakan pemerintah Libya hari Senin.
“Apa yang terjadi di Libya mungkin adalah sebuah kejadian yang mungkin akan menggeser Kadafi dari posisinya, sehingga resiko besarnya yang berkaitan dengan kekhawatiran Timur Tengah akan mulai terkikis”, dikatakan Jonathan Barrat, seorang managing director dari Commodity Broking Services di Sydney.

(sumber : monex news)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar