Dollar Masih Topang Minyak

Minyak kembali menguat akibat berlanjutnya reli bursa saham dan lemahnya dollar akibat ekspektasi Fed akan tetap pertahankan kebijakan moneter longgar demi topang pemulihan ekonomi AS. Investor kini nantikan data cadangan minyak pada pukul 21.30 WIB dan pernyataan Federal Reserve pada pukul 23.30 WIB demi cari bukti lebih lanjut akan perekonomian konsumen energi terbesar di dunia.

"Investor berhati-hati menjelang pertemuan Fed, namun minyak masih ditopang oleh lemahnya dollar AS," ungkap Serene Lim, analis ANZ. "Minyak mungkin bergerak ranging hingga hasil pertemuan Fed dirilis."

Kekerasan di Afika Utara dan Timur Tengah juga masih beri dukungan bagi reli emas hitam. "Kerusuhan di wilayah penghasil minyak merupakan faktor positif bagi minyak," papar Lim. Pipa minyak meledak di daerah Sinai yang memasok gas ke Israel dan Yordania. Presiden Suriah Bashar al-Assad kerahkan pasukan ke pinggiran ibukota sementara tank-nya masuki Deraa untuk hancurkan perlawanan pemberontak.


Kontrak minyak mentah Amerika Serikat (AS) menguat di awal perdagangan hari Kamis (28/04) hingga mencapai level tinggi 2,5-tahun. Dollar AS tertekan oleh keputusan bank sentral yang enggan memperpanjang program QE. 
Kontrak minyak mentah di NYMEX untuk bulan Juni menguat 78 sen ke level $113.55, lalu naik ke level tinggi $113.70. Setelah mendapat dorongan awal dari data persediaan minyak AS yang menunjukkan menipisnya persediaan BBM, pasar minyak mentah melanjutkan penguatan. Terutama setelah the Fed memberi sinyal untuk tidak terburu-buru menerapkan kebijakan baru guna mendukung pemulihan ekonomi. Apalagi sesudah perkiraan untuk pertumbuhan ekonomi 2011 terpangkas.
Persediaan minyak mentah AS naik lebih dari 6 juta barel minggu lalu bersama kenaikan impor. Sementara persediaan bahan bakar turun dalam 10 minggu berturut-turut, ditunjukkan oleh data dari EIA.
(sumber : monex news)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar