Emas , Perak Terkerek Naik Ditengah Kekhawatiran Inflasi

Emas ditutup dekat level $1,432 hari Senin, seiring investor cemasan mengenai inflasi dan pelemahan dollar terhadap euro setelah pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga oleh ECB.

"Emas terangkat oleh naiknya ekspektasi inflasi ditengah kuatnya perekonomian dan tingginya harga minyak. Di lain pihak, kenaikan suku bunga ECB membantu menekan dollar," ucap Bart Melek, kepala strategis komoditas pada TD Bank Financial Group. Emas juga mendapat dorongan naik dari kecemasan beberapa negara di zona Eropa seperti Portugal dan Irlandia yang terbelit masalah hutang pemerintah, dan juga keresahan di Timur Tengah dan Afrika Utara. Kenaikan harga minyak dan bahan pangan juga membantu menambah daya tarik emas sebagai alat lindung inflasi.

Kekhawatiran atas inflasi global terpicu oleh harga minyak mentah dunia yang menyentuh titik tertinggi 2,5 tahun telah mendongkrak permintaan terhadap emas dan terutama perak yang berhasil menyentuh level puncak 31 tahun.
Terpantau harga emas diperdagangkan pada level 1,434.50 atau naik 0.41%, sementara Perak di level 38.42 atau menguat 1.67%.


Emas dan Perak memang biasanya selalu menjadi alat hedging inflasi, maka para investor yang cemas terhadap potensi inflasi yang meroket akan melakukan pembelian komoditi emas, sementara Perak hari ini menguat cukup banyak akibat persentase kenaikan perak cukup tertinggal dibanding emas.
Kecemasan atas inflasi dipicu oleh meroketnya harga minyak hingga ke area $108.78 per barrel hari ini. Meski terakhir diperdagangkan sedikit melemah ke area $108.06 per barrel namun level tersebut masih cukup tinggi sehingga berpotensi menaikkan tingkat harga konsumen dan produsen yang menjadi indikator inflasi.
Level harga pangan dan energi di AS sendiri telah mengalami kenaikan, meskipun laju core inflation masih cukup moderat.
Di negara lain, juga serupa dimana terindikasi kenaikan harga konsumen sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. China salah satunya telah melakukan pengetatan moneter sejalan dengan ancaman inflasi yang semakin tinggi di negara tersebut. Pada hari Senin ini, bank sentral Chili turut menaikkan outlook inflasi nya pada tahun ini sebagai imbas dari kenaikan harga minyak.
Perak selain dijadikan alat lindung nilai inflasi juga sering digunakan sebagai bahan material elekronik, maka kenaikan perak juga menjadi indikasi semakin tingginya permintaan terhadap investasi dan industri secara bersamaan.
Berdasarkan studi teknikal, Emas masih mendapatkan tahanan kuat di level 1,444, bersamaan dengan perpotongan slow stochastic di level overbought, seharusnya level tersebut dapat mencegah penguatan lebih lanjut dan melanjutkan pola konsolidasi yang telah berlangsung sejak triwulan terakhir 2010. Level supportterlteak di area 1410.10, jika anjlok dibawah area tersebut dapat memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar area support kunci di 1380.70.
Sementara perak setelah meroket ke area 38.45 hari ini, mengindikasikan penembusan konsisten diatas resisten 38.1. Fakta ini sekaligus mencerminkan uptrend untuk mengincar Fibonacci projection 100% pada area 40.00. Di sisi bawahnya, level support terletak di area 36.43 – 35.00 – 33.56.

(sumber : monex news)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar